Sunday, September 09, 2012

Dagelan Pramilu


Dalam satu ruangan yang diisi oleh tokoh-tokoh peserta tes CPNS (Calon Presiden Nagari Swalayan) terdapat perbincangan menarik. Bu Meg (Ojodi Meg-meg) salah seorang tokoh sedang diwawancarai pers setempat, "Nyalonin diri bareng siapa Bu Meg?"

Kata Bu Meg setengah merajuk, "Belum ada kandidat kuat, pokonya saya emoh cawapres saya berpikir jadi capres".

Tanggapan Juragan Kapas, " Wah itu saya banget lho! Tapi itu kemarin, sekarang liat deal-dealan sama partner lama saya dulu ya..."

Tanggapan Supardi Bin Yamin, "Itu pasti bukan Saya! Kalau dari menteri sudah bisa jadi presiden ngapain turun jadi wapres

Tanggapan Sultan Sepuluh ke-212, "Mohon bersabar mbakyu, Saya masih menakar dukungan dari rakyat saya dulu."

Tanggapan Agus Durkangidah, "Pasti situ takut hukum karma ya? Ingat 'Dik Meg, Saya belum lupa luka yang kau torehkan tatkala melengserkan daku".

Tanggapan salah satu reporter yang bernama Rojali Silobahutang, "Pasti Bu Meg takut kalah pamor ya? Lha wong menterinya bisa jadi presiden apalagi wapresnya..."

Baydewaay, nama saya Rojali Silobahutang alias Roko Jarang Beli suka ngutang di mana-mana. Demikian laporan pandangan matakaki dari saya. Sekian terimakasih, dikasih sekian saya terima.

Terusannya...

Hi blog! I'm back. Just to see my self...

Halo semuanya. Lama rasanya tidak menulis sesuatu. Bahkan sampai saat ini pun belum ada rasanya tulisan yang berguna untuk orang lain. Tapi setidak nya blog ini memberi saya kesempatan untuk berekspresi.

Sekira 2009 saya tidak pernah posting tulisan lagi. Saat itu terakhir saya memasukan tulisan tentang sekolah di kawasan perkebunan teh, Puncak, Bogor. Itu merupakan tulisan saya yang dimuat di majalah pendidikan.

Sekarang saya sudah berubah haluan, tidak lagi bekerja dibidang media. Sejak awal 2010 saya bekerja di PT. Pegadaian (dahulu Perum Pegadaian). Hingga saya membuat tulisan ini saya masih bekerja di perusahaan BUMN bidan jasa keuangan tersebut.

Dan. Kerinduan untuk menulis itu muncul. Sejak lama tentunya. Namun, tak pernah direalisasikan. Kini, berbekal 'mesin tik-berlayar' dan 'kodak' saya berharap bisa membuat tulisan yang disertai gambar hasil bidikan sendiri. Doa kan saja, karena menulis adalah sumbu kebahagiaan bagi saya.

Sebelum itu semua dimulai, izinkan secuil tulisan diatas yang menjadi pembukan jalan tulisan-tulisan saya berikutnya.

Terusannya...